Sabtu, 13 April 2013

makalah agama dan kesehatan fisik


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt  yang telah memberikan  rahmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin dan ridha-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “AGAMA DAN KESEHATAN FISIK” dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Selanjutnya ucapan terima kasih dan penghargaan Penulis sampaikan kepada dosen pengasuh mata kuliah PENDIDIKAN AGAMA II, dan kepada seluruh sahabat-sahabat seperjuangan yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
 Dalam penyusunan makalah ini, Penulis menyadari berbagai kelemahan, kekurangan dan keterbatasan yang ada, sehingga tetap terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan dan kekurangan disana sini dalam penulisan dan penyajian makalah ini. Oleh Karena itu, dengan tangan terbuka, seraya kasih, Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca dalam rangka penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, kepada Allah jualah Penulis menyerahkan diri dan memohon taufik hidayah-Nya, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Amin.

Aceh Utara, APRIL 2013


          Penulis


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... 1
Daftar Isi............................................................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan............................................................................................................ 3
              1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 3
              1.2 Permasalahan..................................................................................................... 4
              1.3 Tujuan................................................................................................................ 4
BAB II Pembahasan............................................................................................................ 5
              2.1 Pengertian Agama dan Kesehatan..................................................................... 5
              2.2 Hubungan Agama dan Kesehatan..................................................................... 6
               2.3.Manfaat Agama dalam Kesehatan.................................................................... 7
              2.4 Tokoh-tokoh islam dalam kesehatan.................................................................. 11
           
BAB III Penutup.................................................................................................................. 12
              3.1 Simpulan............................................................................................................ 12
              3.2 Saran.................................................................................................................. 12








BAB I
PENDAHULUAN



1.1  LATAR BELAKANG

Kesehatan manusia terletak diantara dua kutub, yaitu sehat dan mati. Berada di areasehat jika kesehatan manusia bergerak mendekati sehat, sementara berada pada area sakit jika bergerak mendekati kematian. Sehat dan sakit manusia dipengaruhi oleh perilaku,keturunan, lingkungan, sosial ekonomi, pelayanan kesehatan, dll. Agama memiliki peranyang sangat penting dalam menangani sehat dan sakit manusia. Permasalahan sehat sakityang tidak dapat diselesaikan dapat menyebabkan distress moral bagi yang mengalami.Disini diharapkan peran agama dapat menjadi pedoman bagi yang mengalami untuk dapatmenghadapi permasalahan sehat sakit yang dialami.
Semakin hari kian terasa bahwa kehidupan manusia makin menjurus kearah pengejaran segala sesuatu yang bermakna fisik-material, di mana dalam kajian sosiologi kecenderungan semacam ini disebut sebagai proses “reifikasi”, yaitu ketika manusia saling mengejar apa saja yang bernilai “material”. Bagi mereka kehidupan ini dimaknai hanya sekedar untuk mengisi “perut” dan memenuhi segala macam kesenangan yang nyaris mengabaikan segala aspek yang berdimensi spiritual.
Kesehatan adalah istilah yang menjadi sangat umum di era modern kita. Tapi apa sebenarnya merupakan ~ kesehatan '? Apakah kesehatan berarti bahwa kita spesimen denda kesehatan fisik atau tidak melampaui fisik? Mungkin perlu untuk mempertimbangkan semua aspek dari tubuh kita dalam rangka untuk menentukan apakah kita benar-benar ~ baik '.









1.2  PERMASALAHAN

a.       Apa pengertia agama dan kesehatan.
b.      Apa hubungan agama dan kesehatan.
c.       Apa manfaat agama dalam kesehatan.
d.      Siapa sajakah tokoh islam dalam kesehatan.



1.3  TUJUAN

a.       Mengetahui pengertian agama dan kesehatan.
b.      Mengetahui hubungan agama dan kesehatan.
c.       Mengetahui manfaat agama dalam kesehatan.
d.      Mengetahui tokoh-tokoh islam dalam kesehatan.













BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PENGERTIAN AGAMA DAN KESEHATAN FISIK
Agama berasal dari bahasa Sanskerta, a = tidak; gama = kacau. Artinya tidak kacau; atau adanya keteraturan dan peraturan untuk mencapai arah atau tujuan tertentu. Religio [dari religere, Latin] artinya mengembalikan ikatan, memperhatikan dengan saksama; jadi agama adalah tindakan manusia untuk mengembalikan ikatan atau memulihkan hubungannya dengan Ilahi.
 Dari sudut sosiologi, agama adalah tindakan-tindakan pada suatu sistem sosial dalam diri orang-orang yang percaya pada suatu kekuatan tertentu [yang supra natural] dan berfungsi agar dirinya dan masyarakat keselamatan. Agama merupakan suatu sistem sosial yang dipraktekkan masyarakat; sistem sosial yang dibuat manusia [pendiri atau pengajar utama agama] untuk berbhakti dan menyembah Ilahi. Sistem sosial tersebut dipercayai merupakan perintah, hukum, kata-kata yang langsung datang dari Ilahi agar manusia mentaatinya. Perintah dan kata-kata tersebut mempunyai kekuatan Ilahi sehingga dapat difungsikan untuk mencapai atau memperoleh keselamatan [dalam arti seluas-luasnya] secara pribadi dan masyarakat.
           Dari sudut kebudayaan, agama adalah salah satu hasil budaya. Artinya, manusia membentuk atau menciptakan agama karena kemajuan dan perkembangan budaya serta peradabannya. Dengan itu, semua bentuk-bentuk penyembahan kepada Ilahi [misalnya nyanyian, pujian, tarian, mantra, dan lain-lain] merupakan unsur-unsur kebudayaan. Dengan demikian, jika manusia mengalami kemajuan, perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan kebudayaan, maka agama pun mengalami hal yang sama. Sehingga hal-hal yang berhubungan dengan ritus, nyanyian, cara penyembahan [bahkan ajaran-ajaran] dalam agama-agama perlu diadaptasi sesuai dengan sikon dan perubahan sosio-kultural masyarakat.

Kesehatan adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah diperbaharui bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan social.




2.2  HUBUNGAN AGAMA DAN KESEHATAN FISIK

Secara teoritis ada dua kemungkinan pola hubungan antara agama dan kesehatan, yaitu
1.      Saling berlawanan
2.      Saling mendukung

1.      Pola HubunganHubungan Saling Berlawanan.
Agama dan kesehatan potensial muncul sebagai dua bidangkehidupan yang saling berlawanan atau setidaknya tema kesehatan tersebut masih menjadi wacana prokontra.
Dalam batasan tertentu, hal ini menunjukkan bahwa apa yangdianjurkan dalam bidang kesehatan tidak selaras dengan apayang dianjurkan dalam agama
Misalnya mengenai terapi dengan urine, pengobatan dengan hal yang memabukkan atau pencegahan HIV/AIDS melalui kondom.
Dalam konteks ini, urine menurut ajaran islam adalah sesuatu hal yang najis. Oleh karena itu, terapi kesehatan dengan menggunakan urine sesungguhnya merupakan hal yang bertentangan. Begitu pula pengobatan dengan menggunakan barang atau benda-benda yang diharamkan misalnya alkohol.
Promosi tentang penggunaan kondom untuk menghindarkan diri dari sebaran HIV/AIDS merupakan suatu program yang memiliki irisan moral dengan Agama. Program ini dapat diapresiasikan oleh kalangan agama sebagai kebijakan yang membuka peluang perilaku pergaulan beba satau scrimplisit kebijakan itu seakan berbunyi “bolehkan free sex asalkan pakai kondom”

2.      Pola Hubungan  Mendukung.
Agama dan ilmu pengetahuan kesehatan memiliki potensi salingmendukung. Orang yang akan melaksanakan ibadah haji membutuhkan peran tenagamedis untuk melakukan general check up supaya kegiatan ibadah hajidapat berjalan lancar.
Tradisi puasa atau diet merupakan salah satu terapi yang telah diakui oleh kalangan medis dalam meningkatkan kesehatan. Itu ajaran agama sejatinya memiliki potensi untuk memberikan dukungan terhadap kesehatan.




2.3  MANFAAT AGAMA DALAM KESEHATAN.
Agama sangat berperan penting dalam bidang kesehatan. Berbagai macam manfaat agama dalam kesehatan, diantaranya yaitu:
        i.            Puasa
Puasa adalah sebuah ujian bagi semua umat muslim, di dalamnya terkandung banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Puasa tidak saja merupakan sebuah kewajiban yang mengharuskan kita menahan dari waktu imsak hingga maghrib, tetapi tentu ada manfaat lain yang bisa anda dapat dalam  menjalan ibadah puasa, diantaranya dalam hal kesehatan.

Beberapa hal yang bisa anda dapatkan dalam berpuasa adalah:

Pertama, puasa dapat menurunkan berat badan anda. Dengan puasa tentu saja kita tidak akan makan dan minum selama hampir 12 jam. Dalam waktu itu, tentu saja tidak ada pasokan energi yang masuk dalam diri kita dan tentunya pasti kita akan merasakan lapar dan dahaga. Kemudian, jika hal ini terjadi, pasti tubuh kita akan mencari sumber energi lain berupa lemak dalam diri kita. Hal inilah yang menyebabkan berat badan tubuh kita turun sekitar 4-5 kg selama bulan ramadhan. Puasa juga merupakan sarana yang baik bagi anda yang memiliki masalah dengan berat badan, tetapi belum dapat menemukan cara yang tepat.

Kedua, puasa dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Pada saat kita berpuasa beberapa organ dalam tubuh kita dapat beristirahat sehingga metabolisme dalam tubuh pun tidak seaktif di bulan yang lain. Hal ini tentu saja menambah daya tahan sistem imun kita karena puasa akan mengurangi produksi senyawa oksigen yang bersifat racun yang dapat membahayakan tubuh dan membuangnya.

Ketiga, puasa dapat mencegah diri dari stroke.Hal ini terjadi karena puasa dapat memperbaiki kadar kolesterol darah. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan HDL (high density lipoprotein atau kolestrol baik) dan menurunkan lemak trigliserol (pembentuk kolesterol LDL -low density lipoprotein- yang merusak kesehatan atau kolestrol jahat) sehingga memiliki peluang yang lebih kecil untuk terkena stroke.

Keempat, puasa dapat menjaga Kadar Gula Dalam Darah. Puasa sangatlah bagus untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Mengapa? Karena dengan berpuasa, kita mengistirahatkan kelenjar pankreas. Kelenjar pankreas berfungsi dalam pengaturan insulin. Hal inilah mengapa puasa sering digunakan sebagai obat mujarab menghalau penyakit akibat seperti diabetes yang diakibatkan kadar gula dalam darah.

Kelima, puasa dapat mengistirahatkan alat pencernaan. Dengan berpuasa maka kita tentu tidak makan dan minum sehingga apa alat pencernaan kita bisa istirahat sehingga dapat mengurangi penyakit pencernaan seperi kanker usus atau sakit lambung.
      ii.            Wudhu
a. Manfaat secara umum
Kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi ( tempat pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori ) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang nyeri, panas, sentuhan secara tekanan.
Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban.
Bersuci merupakan salah satu  metode menjaga kestabilan tersebut  khususnya kelembaban kulit. Kalau kulit sering kering akan sangat berbahaya bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi kuman. Dengan bersuci berarti terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar (pori kulit, rongga mulut, hidung, telinga). Seperti kita ketahui kulit merupakan tempat berkembangnya banya kuman dan flora normal, diantaranya Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Mycobacterium sp (penyakit TBC kulit). Begitu juga dengan rongga hidung terdapat kuman Streptococcus pneumonia (penyakit pneumoni paru), Neisseria sp, Hemophilus sp.
Seorang ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah tangan setiap kali melakukan operasi sebagai proses sterilisasi dari kuman. Cara ini baru dikenal abad ke-20,sebagaimana kita tahu jepang membutuhkan 100 tahun untuk membiasakan cuci tangan, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang lalu.

b. Keutamaan Berkumur –kumur
Berkumur –kumur berarti  membersihkan  rongga mulut dari penularan penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika tidak dibersihkan ( dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi) akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah dari infeksi gigi dan mulut.
Penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan. Manfaat berkumur lainnya yg juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang tenang.

c. Istinsyaq
Istinsyaq berarti menghirup air dengan lubang hidung, melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring). Fungsinya untuk mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga kuman.Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama pernapasan.
Dengan istinsyaq mudah-mudahan kuman infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat dicegah.
Penelitian ilmu modern yang dilakukan oleh tim kedokteran Universitas Aleksandria membuktikan bahwa kebanyakan orang yg berwudhu secara kontinyu, maka hidung mereka bersih dan bebas dari debu, bakteri dan mikroba. Tidak diragukan lagi bahwa lubang hidung merupakan tempat yg rentan dihinggapi mikroba dan virus, tetapi dengan membasuh hidung secara kontinyu den melakukan istinsyaq (memasukan dan mengeluarkan air ke dan dari hidung di saat berwudhu), maka lubang hidung menjadi bersih dan terbebas dari radang dan bakteri, dan ini mencerminkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Proses ini dapat menjaga manusia akan bahaya pemindahan mikroba dari hidung ke anggota tubuh yg lain
d. Membasuh Wajah dan Kedua Telapak Tangan
Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sampai ke siku memiliki manfaat yang sangat besar dalam menghilangkan debu dan mikroba, lebih dari membasuh hidung. Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sanpai ke siku juga daat menghilangkan keringat dan permukaan kulit dan membersihkan kulit dari lemak yg dipartisi oleh kelenjar kulit, dan ini biasanya menjadi tempat yg ideal untuk berkembang biaknya bakteri.
Begitu pula dengan pembersihan telinga sampai dengan pensucian kaki beserta telapak kaki yang tak kalah pentingnya untuk mencegah berbagai infeksi cacing yang masih menjadi masalah terbesar di negara kita
e. Membasuh Kedua Telapak Kaki
Membasuh kedua telapak kaki dengan memijat secara baik danpat mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, karena telapak kaki merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh. Orang yang berwudhu seakan-akan memijat seluruh tubuhnya satu-persatu, padahal ia hanya membasuh kedua telapak kakinya dengan air dan memijatnya dengan baik. Ini merupakan salah satu rahasia timbulnya perasaan tenang dan nyaman yang dirasakan oleh seorang muslim setelah berwudhu


    iii.            Shalat
setiap gerakan-gerakan shalat mempunyai arti khusus bagi kesehatan dan punya pengaruh pada bagian-bagian tubuh seperti kaki, ruas tulang punggung, otak, lambung, rongga dada, pangkal paha, leher, dll. Berikut adalah ringkasan yang bermanfaat untuk mengetahui tentang daya penyembuhan di balik pelaksanaan sholat sebagai aktivitas spiritual.

1. Berdiri tegak dalam sholat
Gerakan-gerakan sholat bila dilakukan dengan benar, selain menjadi latihan yang menyehatkan juga mampu mencegah dan meyembuhkan berbagai macam
 penyakit. Hembing menemukan bahwa berdiri tegak pada waktu sholat membuat seluruh saraf menjadi satu titik pusat pada otak, jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang pungggung lurus dan bekerja secara normal, kedua kaki yang tegak lurus pada posisi aku puntur, sangat bermanfaat bagi kesehatan seluruh tubuh.

2. Rukuk
Rukuk juga sangat baik untuk menghindari penyakit yang menyerang ruas tulang belakang yang terdiri dari tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan ruas tulang tungging. Dengan melakukan rukuk, kita telah menarik, menggerakan dan mengendurkan saraf-saraf yang berada di otak, punggung dan lain-lain. Bayangkan bila kita menjalankan sholat lima waktu yang berjumlah 17 rakaat sehari semalam. Kalau rakaat kita rukuk satu kali, berarti kita melakukan gerakan ini sebanyak 17 kali.

3. Sujud
Belum lagi gerakan sujud yang setiap rakaat dua kali hingga junlahnya sehari 34 kali. Bersujud dengan meletakan jari-jari tangan di depan lutut membuat semua otot berkontraksi. Gerakan ini bukan saja membuat otot-otot itu akan menjadi besar dan kuat, tetapi juga membuat pembuluh darah dan urat-urat getah bening terpijat dan terurut. Posisi sujud ini juga sangat membantu kerja jantung dan menghindari mengerutnya dinding-dinding pembuluh darah.

4. Duduk tasyahud
Duduk tasyahud akhir atau
 tawaruk adalah salah satu anugerah Allah yang patut kita syukuri, karena sikap itu merupakan penyembuhan penyakit tanpa obat dan tanpa operasi. Posisi duduk dengan mengangkat kaki kanan dan menghadap jari-jari ke arah kiblat ini, secara otomatis memijat pusat-pusat daerah otak, ruas tulang punggung teratas, mata, otot-otot bahu, dan banyak lagi terdapat pada ujung kaki. Untuk laki-laki sikap duduk ini luar biasa manfaatnya, terutama untuk kesehatan dan kekuatan organ seks.
3.       Salam
Bahkan, gerakan salam akhir, berpaling ke kanan dan ke kiri pun, menurut penelitian Hembing punya manfaat besar karena gerakan ini sangat bermanfaat membantu menguatkan otot-otot leher dan kepala. Setiap mukmin pasti bisa merasakan itu, bila ia menjalankan sholat dengan benar. Tubuh akan terasa lebih segar, sendi-sendi dan otot akan terasa lebih kendur, dan otak juga mempu kembali berfikir dengan terang. Hanya saja, manfaat itu ada yang bisa merasakannya dengan sadar, ada juga yang tak disadari. Tapi harus diingat, sholat adalah ibadah agama bukan olahraga.



a.      TOKOH-TOKOH ISLAM DALAM ILMU KESEHATAN
Tokoh Muslim Dalam Ilmu Kesehatan
Beberapa tokoh muslim dalam ilmu kesehatan sebagai berikut:
1.      Hunain Ibnu Ishaq
Beliau dilahirkan pada tahun 809 M dan meninggal pada tahun 874 M. Beliau ialah spesialis mata. Hasil karyanya ialah buku-buku yang membicarakan berbagai penyakit. Beliau banyak menerjemahkan buku-buku kedokteran yang berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab.
2.      Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi
Beliau dilahirkan pada tahun 866 M dan meninggal pada tahun 909 M. Buku karangannya tentang kedokteran dijadikan buku pegangan di Fakultas Kedokteran. Bukunya di beri nama Al Hawi (menyeluruh). Ia yang menemukan penyakit cacar, dan membaginya menjadi cacar air (variola) dan cacar merah (rovgella), menemukan terapi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
3.      Ibnu Sina
Ibnu sina, dilahirkan di Afsara (Asia tengah) pada tahun 980 H/ 1593 M dan meninggal di Isfahan pada tahun 1037 H/1650 M. Bukunya yang sangat terkenal dibidang kedokteran adalah Al Qanun Fi Al Thib, dijadikan buku pedoman kedokteran, baik di Universitas-universitas Eropa maupun Negara Islam.

4.      Abu Mawar Abdul Malik ibnu Abil ‘Ala Ibnu Zuhur
Beliau lahir pada tahun 1091 M dan meninggal pada tahun 1162 M. Beliau sebagai dokter spesialis penyakit dalam atau internis.

BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
            Agama berasal dari bahasa Sanskerta, a = tidak; gama = kacau. Artinya tidak kacau; atau adanya keteraturan dan peraturan untuk mencapai arah atau tujuan tertentu. Apalabila kita sebagai umat islam sudah menjalankan agama dengan baik, maka kita akan mendapatkan kesehatan. Karena dalam agama telah mencakup segala aspek kehidupan termasuk kesehatan.
Beberapa tokoh muslim dalam ilmu kesehatan adalah Hunain Ibnu Ishaq, Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi, Ibnu Sina, Abu Mawar Abdul Malik ibnu Abil ‘Ala Ibnu Zuhur
Menjaga Kesehatan fisik  dengan pola hidup sehat dan olah raga yang teratur, Menjaga kesehatan rohani dengan senantiasa mengingat Allah, menjalankan perintah dan menjauhi segala laranganya sehingga kita mempunyai jiwa yang sehat ( Qolbun Salim ). Menjaga kesehatan sosial dengan selalu menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan lingkungan sekitar sehingga mendatangkan muamalah (saling menguntungkan )
3.2   Saran
Mengingat didalam Islam sangat memprioritaskan kesehatan baik secara jasmani, rohani dan sosial, maka hendaknya kita sebagai umat muslim selalu menjaga pola hidup dan berolahraga, menjaga lingkungan,  senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan bersosialisasi dengan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar